RANGKUMAN BUKU "LIVING FORWARD" KARYA MICHAEL HYATT & DANIEL HARKAVY
Buku ini merupakan buku perihal cara kita dalam membuat sebuah perencanaan hidup yang telah terbukti dapat membantu meraih kehidupan yang kita inginkan. Perencanaan yang bisa mengatasi perubahan, tidak tersesat, dan mampu mencapai tujuan hidup.
Banyak dari kita bijaksana dalam merencanakan sesuatu, mulai liburan, pekerjaan, pendidikan, ataupun masa pensiun. Namun kita merencanakan hal tersebut dengan alasan yang tidak pasti atau dengan kata lain kita tidak pernah berpikir untuk merencanakan kehidupan kita sendiri, yang mana tanpa perencanaan tersebut kemungkinan kita akan berakhir dalam tujuan hidup yang tidak diharapkan.
Membuat perencanaan hidup bukan berarti akan memisahkan kita dari kesengsaraan hidup dan sesuatu yang tak terduga, namun itu akan membantu kita menjadi seorang yang aktif di dalam kehidupan kita dan menciptakan masa depan kita sendiri. Lebih cepat kita dalam membuat perencanaan hidup, akan lebih banyak pengaruh yang akan kita dapatkan di dalam kehidupan yang kita inginkan.
Buku ini akan melengkapi kita untuk membuat keputusan yang lebih baik di setiap aspek kehidupan kita yang mana kita memiliki kendali yang lebih besar atas keputusan tersebut daripada yang kita sadari. Pada akhirnya, buku ini akan menempatkan kita untuk memberikan kontribusi paling berarti di dunia ini, bahwa kita bisa memberikan nilai paling berarti kepada orang-orang di sekitar kita.
Pembahasan buku ini terbagi menjadi sepuluh bab yang pada intinya akan menjabarkan tiga pokok pembahasan. Tiga pokok pembahasan tersebut meliputi kesadaran mengenai kebutuhan kita terhadap perencanaan hidup, proses pembuatan rencana hidup, kemudian pembahasan mengenai dorongan untuk mewujudkannya. Di bagian akhir buku, dicantumkan juga contoh - contoh perencanaan kehidupan.
BAB 1 : MENGETAHUI ANDA TELAH MELENCENG.
Kehidupan yang melenceng dari arus biasanya terjadi karena beberapa alasan:
a. Hal itu terjadi ketika kita tidak sadar.
Terkadang kita hanyut karena kita sama sekali tidak tahu apa yang terjadi atau apa yang sebenarnya dipertaruhkan. Kita semua memiliki gagasan tentang kehidupan yang tidak akurat.
b. Hal itu terjadi ketika kita merasa teralihkan.
Terkadang, mungkin kita telah terjebak dalam karier kita dan merasa lebih nyaman daripada menghabiskan waktu bersama keluarga kita. Terkadang mungkin kita terikat dengan suatu hal yang mengalihkan dari kehidupan yang kita inginkan.
c. Hal itu terjadi ketika kita merasa kewalahan.
Terkadang kita mengambil lebih dari apa yang seharusnya, dan terkadang kita diberi sesuatu yang lebih dari apa yang bisa kita tanggung. Untuk meringankan beban tersebut kita meyakinkan diri kita bahwa beban ini hanyalah sementara saja.
d. Terkadang hal ini terlihat manis, tetapi biasanya hanya sebuah alasan.
Hal ini terjadi ketika kita beralih dari situasi yang membuat kita kewalahan kepada situasi yang lain, tanpa usaha nyata untuk berhenti dan bertanya, "Mengapa saya terus bertahan dalam situasi seperti ini?".
e. Hal ini terjadi ketika kita tertipu.
Sesuatu yang kita yakini acap kali memberikan hasil yang kita alami.
Terdapat lima konsekuensi bagi seseorang yang tidak memiliki rencana dalam hidupnya:
- Kebingungan.
Ketika kita tidak memiliki rencana, kita akan kehilangan prespektif. Tanpa tujuan yang jelas, tantangan dalam sebuah perjalanan tampaknya tidak ada gunanya. Hingga kita bertanya-tanya apakah hidup ini memiliki sebuah makna dan putus asa untuk menemukan suatu tujuan.
- Biaya.
Hidup tanpa sebuah tujuan juga bisa sangat mahal, baik dari segi uang atau yang lebih penting dan mahal adalah dari segi waktu. Terkadang hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah berhenti dan mencari dasar pijakan kita. Pada akhirnya, akan lebih cepat dan murah untuk pergi ke mana kita sebenarnya ingin berada.
- Kehilangan kesempatan.
Tujuan yang ada dalam pikiran kita dapat membantu memisahkan kesempatan dari berbagai gangguan. Tanyakan pada diri "Akankah situasi ini membuat saya menjadi semakin dekat dengan impian saya atau justru menjauhkan?". Tanpa sebuah rencana kita tidak akan mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas.
- Penderitaan.
Penderitaan tidak dapat dihindari dari kehidupan ini. Penderitaan seringkali terjadi karena kita gagal membuat rencana untuk diri kita sendiri. Misalkan tanpa rencana untuk karier kita bisa saja berakhir menjadi tidak berkualifikasi, gagal, atau menjadi pengangguran. Tanpa rencana seringkali kita bisa melihat diri kita dalam masalah bahkan masalah yang besar.
- Penyesalan.
Barangkali konsekuensi paling menyakitkan bagi seseorang yang tidak memiliki perencanaan hidup adalah penyesalan. Kita semua mengetahui kebenaran dari pepatah yang mengatakan bahwa "Hidup hanya sekali". Kita hidup atas pilihan kita sendiri, dan kitalah yang mengontrol keputusan dalam hidup kita.
Hidup tanpa rencana berarti hidup dengan menyalahkan orang lain atas keadaan kita, sedangkan perencanaan hidup berarti hidup dengan tanggung jawab. Hidup tanpa tujuan berarti hidup tanpa sebuah rencana, sedangkan perencanaan hidup berarti hidup dengan memiliki rencana dan melakukannya.
Kita mungkin merasa bahwa kita melenceng terlalu jauh untuk kembali ke jalan yang benar, seperti pantai yang terlalu jauh. Mungkin kita akan menyerah dan tidak percaya bahwa keadaan tidak akan membaik. Ini sangat tidak benar. Kita tidak pernah terlambat. Berbesar hatilah. Kita tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi kita semua memiliki kekuatan besar untuk mengubah masa depan. Pilihan mendasar yang benar saat ini akan mengubah hari esok.
BAB 2 : MEMAHAMI MISINYA.
Rencana hidup adalah dokumen singkat tertulis. Dokumen ini diciptakan oleh kita dan untuk kita sendiri yang menggambarkan bagaimana kita ingin dikenang, berhubungan dengan prioritas kita, berisi tindakan tertentu yang diperlukan untuk mencapai apa yang kita inginkan. Dokumen ini adalah dokumen yang akan kita kembangkan dan sesuaikan seperlunya sepanjang sisa hidup kita.
Hal terberat adalah ketika kita menuliskan rencana hidup untuk pertama kali. Kita mungkin akan memulai membuat rencana hidup dengan susah payah. Tetapi setelah kita menyelesaikan tahap pertama, kita akan terus memutar kemudi itu setiap tahun dengan memperbaiki dan memperbaruinya.
Format rencana hidup berasal dari tiga pertanyaan yang sangat berpengaruh. Pertanyaan ini menjadi penting dalam membuat rencana hidup karena kita tidak bisa selalu memilih hal apa yang terjadi pada diri kita. Yang bisa kita lakukan adalah memilih cara menanggapi situasi tersebut, dan salah satu cara terbaik untuk memulainya adalah dengan mengajukan pertanyaan yang tepat pada diri sendiri. Tiga pertanyaan yang berpengaruh tersebut, yaitu:
a. Bagaimana saya ingin dikenang?
Dalam merencanakan sesuatu, tempat terbaik untuk memulai adalah dengan melihat hasilnya. Hasil apa yang kita inginkan? bagaimana cerita akhir yang kita inginkan? dan bagaimana kita ingin dikenang ketika kita tiada?.
b. Apa yang paling penting?
Ini adalah pertanyaan tentang prioritas kita. Tidak ada orang lain yang dapat menentukan siapa mereka bagi kita.
c. Bagaimana saya pergi dari sini ke tempat yang saya inginkan?
Jika kita ingin memperbaiki hidup kita dan menyadari potensi kita, kita harus mencari tahu di mana kita berada sekarang; ke mana kita ingin berada sekarang; dan bagaimana kita pergi dari satu tempat ke tempat yang lain.
Rencana hidup berfungsi dan bekerja sebagaimana GPS yang mengharuskan kita untuk memasukkan tujuan kita agar GPS bekerja. Begitupula rencana hidup yang memaksa kita untuk menentukan hasil dalam setiap kategori kehidupan kita. GPS mengantarkan kita ke tujuan dengan lebih cepat dan tanpa terburu-buru. GPS akan memberikan umpan balik secara teratur mengenai kemajuan yang kita capai, sehingga kita selalu tahu sedang berada di jalan apa. GPS membantu kita untuk kembali ke jalur yang benar jika tersesat.
Akan tetapi GPS tidak selalu akurat. Kita harus menyesuaikannya saat kita berhadapan dengan kenyataan. Fungsi kerangkan hidup adalah memberikan kita kerangkan untuk melakukannya.
Tujuan menuliskan rencana hidup adalah untuk perbaikan yang konstan, yang tidak pernah berhenti. Perencanaan hidup adalah sesuatu yang perlu kita lakukan sepanjang hidup kita. Bahkan, itu akan menjadi sebuah pandangan dalam kehidupan.
BAB 3 : MENGHARGAI MANFAATNYA.
Kebanyakan orang meluangkan lebih banyak waktu untuk merencanakan liburan selama seminggu daripada mencari tahu hasil apa yang ingin mereka lihat dalam aspek kehidupan mereka. Setidaknya ada enam manfaat jika kita membuat rencana hidup:
a. Memperjelas Prioritas.
b. Mempertahankan Keseimbangan.
Keseimbangan bukan berarti memberikan perhatian yang sama, melainkan memberikan perhatian yang tepat untuk setiap aspek kehidupan kita. Ada beberapa aspek yang mendapatkan lebih banyak perhatian dan beberapa lain lebih sedikit, namun masing-masing akan mendapatkan perhatian dan sumber daya yang diperlukan untuk tetap bergerak ke arah hasil yang diinginkan.
Kita harus memiliki pendekatan yang seimbang untuk mendapatkan manfaat maksimal di segala aspek penting kehidupan kita. Sangat mungkin untuk mengembangkan karier tanpa mengurangi aspek lain dalam kehidupan kita seperti aspek keluarga.
c. Memilah Peluang.
Rencana hidup akan memungkinkan kita untuk menyaring kesempatan kita dan fokus pada hal yang paling utama. Dan pada akhirnya kita dapat berkata "ya" untuk sesuatu yang menurut kita sangat penting dan berkata "tidak" untuk hal lainnya.
d. Menghadapi Kenyataan.
Menulis rencana hidup melengkapi kita untuk dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah kita saat ini - menyusun rencana untuk mengubahnya dan memiliki kehidupan yang kita inginkan.
e. Membayangkan Masa Depan.
Tetap berfokus pada masa depan sangat penting untuk membentuk sebagian besar hari-hari kehidupan kita. Kita perlu mengetahui di mana kita berada saat ini, tetapi kita juga harus melihat dengan jelas ke mana kita pergi. Apa yang kita inginkan di setiap aspek kehidupan kita? Terlihat seperti apakah mereka dalam keadaan yang ideal?.
Kita akan sampai pada apa yang kita fokuskan. Apa yang kita lihat di depan akan mempengaruhi tindakan yang kita lakukan saat ini. Kita harus melihat masa depan dengan lebih jelas dan bergairah untuk mencapai masa depan dengan melewati hal-hal yang tidak kita inginkan. Intinya, masa depan yang seperti apa yang memotivasi kita?.
f. Menghindari Penyesalan.
Meskipun kita tidak bisa mengendalikan segalanya, kita bisa mengendalikan lebih dari yang kita pikirkan, dan dapat mengendalikab lebih dari yang kita pikirkan, dan dapat menjalani hidup dengan sebuah rencan yang secara dramatis akan meningkatkan peluang untuk berakhir di tempat yang kita inginkan tanpa dibarengi penyesalan.
BAB 4 : MERENCANAKAN WARISAN ANDA.
Steve Jobs pernah mengatakan "Semua harapan, kebanggaan, dan takut dipermalukan atau gagal - semua hal ini hilang ketika menghadapi kematian, dan menyisakan hanya apa yang terpenting".
Ketika kita memikirkan warisan kita, kita harus mulai dari bagian akhir. Hasil apa yang kita inginkan?. Hasil akhir akan menentukan yang lainnya --- karakter yang ada dalam cerita kita, peran yang kita mainkan dalam kehidupan (dan peran orang lain), proyek yang kita mulai, dan cara kita melakukan urusan-urusan kita.
Kita bisa meninggal kapan saja, tidak peduli apa yang kita miliki --- baik, jahat, atau jelek. Namun berita baiknya adalah kita masih memiliki waktu. Masa depan penuh dengan kemungkinan. Kita masih bisa mempengaruhi pembicaraan orang lain tentang kita saat kita meninggal.
Warisan adalah yakinanyang kita pegang, nilai yang kita jalani, cinta yang kita ungkapkan, dan pelayanan yang kita berikan kepada orang lain. Warisan adalah cap berbentuk diri kita yang kita tinggalkan saat kita pergi.
Kita tidak tahu kapan kita meninggal. Tetapi kita dapat membuat perbedaan dan memulai untuk menyiapkan warisan kita sekarang.
BAB 5 : MENENTUKAN PRIORITAS ANDA.
Tentukan apa yang anda inginkan, tentukan apa yang ingin anda tukar untuk mencapai keinginan anda. Tetapkan prioritas anda dan lakukan. -- H. L Hunt.
Orang-orang yang hidup dan memimpin dengan sukacita dan sepenuh hati adalah orang-orang yang memiliki kejelasan tentang peioritas mereka. Mereka tahu hal terbaik apa yang mereka telah lakukan dan mengisi hari-hari mereka dengan lebih banyak aktivitas tersebut. Jika kita menyerah, menunda, atau mengabaikannya, itu mungkin bukan prioritas untuk kita. Atau, seharusnya tidak seperti itu.
Ekspektasi eksternal tentang siapa kita dan apa yang seharusnya kita lakukan dapat membentuk sistem nilai kita. Kita harus melakukan apa yang benar untuk kita. Tidak ada gunanya mengikuti orang lain jika mereka pergi ke tempat yang tidak ingin kita kunjungi. Tetapi kita harus memilih ke mana kita ingin pergi sebelum kita bisa menghindari arus budaya.
Dalam pengalaman penulis, orang memiliki keseimbangan aktivitas hidup yang positif saat mereka merasakan gairah dan kemajuan yang keduanya merupakan komponen penting. Gairah berhubungan dengan antusiasme kita pada aktivitas kehidupan kita. Sedangkan kemajuan berhubungan dengan hasil yang kita dapat dari aktivitas tertentu. Gairah biasanya mendahului kemajuan karena gairah adalah dorongan alami untuk sebuah kemajuan. Kondisi ada dan tidak adanya gairah dan kemajuan dalam hidup seseorang terbagi menjadi 4:
- Kehidupan tanpa ada kemajuan dan tanpa ada gairah merupakan keadaan terburuk dalam hidup kita. Jika kita jatuh dalam kondisi ini kita akan mungkin mengalami kekecewaan, kemarahan, sikap apatis, atau bahkan keputusasaan. Dalam hal ini penulis menyebut kondisi ini sebagai kondisi "melayang".
- Kehidupan yang memiliki gairah namun tidak memiliki kemajuan. Hal ini disebut kondisi "bangkit". Memiliki gairah saja tanpa melihat hasil apa yang akan di dapat akan menimbulkan kekecewaan atau yang lebih buruk lagi adalah sinisme. Di sini, kita perlu berfokus pada penerapan strategi baru, memperoleh keterampilan baru, atau melakukan sesuatu yang mendorong kemajuan yang kita inginkan.
- Kehidupan yang memiliki kemajuan namun tanpa gairah. Kondisi ini disebut sebagai kondisi "Pergeseran". Dalam kondisi ini kita bergerak maju tapi kita tidak begitu peduli, tidak menikmati aspek tersebut dalam kehidupan kita, dan mungkin kita akan merasa apatis, ketakutan, atau merasa bosan. Jika kita berada di kondisi ini kita perlu fokus untuk menghidupkan kembali gairah kita.
- Kehidupan yang memiliki kemajuan dan memiliki gairah. Hal ini disebut sebagai kondisi "karunia". Inilah kondisi terbaik dalam hidup kita, kita akan merasa puas dan bersyukur. Dalam kondisi ini kita perlu memikirkan bagaimana kita bisa sampai ke keadaan tersebut agar kita bisa mempertahankannya dan mengembangkannya.
Memiliki prioritas sangat penting. Juga penting untuk menempatkan prioritas tersebut dalam urutan yang benar. Dan semua yang menjadi prioritas kita tentu saja tidak memiliki kepentingan yang sama. Tanyakan "Hal apa yang yang paling penting dalam daftar saya? Hal apa yang tidak ingin saya korbankan?.
Penulis menyarankan agar prioritas yang kita cantumkan di bagian atas daftar kita adalah yang terkait dengan diri kita. Karena kita tidak bisa mengurus orang lain kecuali kita merawat diri sendiri terlebih dahulu. Kita harus memperhatikan diri kita terlebih dahulu (yang utama adalah Tuhan) agar secara rohani, emosional, intelektual, dan fisik kita dapat membantu orang lain.
Akan ada saatnya kita mengorbankan diri sendiri. Sayangnya, beberapa orang selalu menempatkan diri sendiri di daftar prioritas paling bawah. Ini ide yang buruk karena kita berada dalm posisi yang jauh lebih baik untuk melayani orang lain saat kebutuhan dasar kita terpenuhi.
BAB 6 : MERENCANAKAN TUJUAN.
Memiliki kejelasan ke mana kita akan pergi adalah salah satu hal yang paling penting dalam komponen rencana hidup kita. Ketika kita memiliki kejelasan dengan tujuan kita dan didasarkan pada realitas kita saat ini, maka kita telah dilengkapi untuk membuat keputusan yang terbaik.
Penulis menyarankan untuk membagi setiap rekening atau aktivitas kehidupan kita ke dalam lima bagian:
a. Bagian 1: Pernyataan Tujuan.
Dalam bagian ini, kita menetapkan apa tujuan kita untuk setiap aktivitas kehidupan kita. Bagaimana kita menentukan tujuan kita? Apa yang menjadi tanggung jawab kita? dan Apa peran kita?. Misalnya kita menulis pada rekening atau aktivitas kesehatan kita, maka tujuan kita adalah memelihara dan merawat tubuh yang Tuhan berikan kepada kita.
b. Bagian 2: Masa Depan yang Dibayangkan.
Kita perlu menggambarkan rekening atau aktivitas kita saat ia berfungsi dengan baik seolah-olah sudah menjadi kenyataan. Hal ini sangat penting untuk membantu kita menggapai masa depan yang kita impikan. Sebaiknya, kita mengambil langkah-langkah berikut (h. 86):
- Berpikir untuk masa depan.
- Biarkan imajinasi bekerja untuk anda.
- Gunakan kelima panca indra anda.
- Merekam apa yang anda lihat.
- Gunakab keterangan waktu saat ini.
c. Bagiam 3: Kutipan Inspiratif.
Carilah kutipan yang sesuai dengan tujuan utama kita. Untuk bisa menginspirasi kita secara pribadi. Kutipan tersebut bisa berupa ayat, pribahasa, pepatah terkenal, atau setiap gagasan yang kita anggap menarik. Tidak ada cara benar atau salah untuk melakukan ini, yang penting adalah menemukan sesuatu yang menginspirasi kita.
d. Bagian 4: Realita Saat Ini.
Sekarang saatnya untuk jujur dengan diri sendiri. Di mana hubungan kita dengan masa depan yang kita impikan?. Cobalah untuk jujurk semakin kita jujur semakin banyak kemajuan yang akan kita lihat. Tetapi jangan berkecil hati. Inti dari rencana hidup adalah melangkah melampaui keadaan kita saat ini.
Penulis menyarankan agar kita menuliskannya dalam bentuk point-point. Dengan menuliskan hal pertama yang muncul dalam pikiran tanpa terlalu banyak menganalisisnya. Misalnya, "saat ini saya tidak melakukan aktifitas fisik yang konsisten. Saya khawatir ini akhirnya akan melemahkan saya".
e. Bagian 5: Komitmen Khusus
Di sinilah kita melakukan tindakan tertentu untuk beralih dari realitas kita saat ini ke masa depan yang kita bayangkan. Penulis merekomendasikan agar hal ini ditulis dalam bentuk poin. Penulis menyarankan komitmen spesifikasi kita memenuhi lima kriteria berikut (h. 92):
- (Spesifik) tujuan kita harus menunjukkan dengan jelas hal apa yang sedang kita komitmenkan dan harus sesepesifik mungkin. Hal ini akan menyangkut kedisiplinan yang kita jadwalkan.
- (Terukur) seperti pepatah mengatakan, " Anda tidak bisa mengatasi apa yang tidak bisa anda ukur". Jika bisa, maka hitunglah hasilnya. Kita perlu mengetahui dengan jelas, sesungguhnya kita telah melakukan komitmen kita atau tidak.
- (Bisa ditinjaklanjuti) buatlah setiap komitmen dengan kata kerja. Seperti saya "berlari" empat hari seminggu, atau saya "berdoa" setiap hari.
- (Realistis) kita harus berhati-hati di sini. Komitmen yang bagus akan menegangkan tubuh kita, tetapi kita membutuhkan dosis akal sehat.
- (Terikat dengan Waktu) setiap komitmen membutuhkan jangka waktu yang terkait dengannya. Tidak seperti sebuah tujuan. Tujuan tidak membutuhkan tenggat waktu, tetapi harus mencatatnya secara berkala, secara eksplisit atau implisit.
(Contoh rencana tindakan yang lengkap (h. 94))
Kami yakin bahwa kita bisa melakukan apa saja jika kita bersedia memperjelas komitmen kita dan membuat tambahan investasi setiap waktu untuk mencapainya. Keputusan dan perbaikan pelajaran kecil setiap hari adalah cerita untuk kehidupan kita - itulah mengapa mereka sangat penting. Rencana tindakan membantu kita untuk secara teratur memengaruhi kekuatan perubahan bertahap.
BAB 7 : MENYEDIAKAN WAKTU SATU HARI PENUH.
Pada bab ini, akan dijelaskan mengapa kita perlu menyiapkan satu hari yang dapat mengubah segalanya bagi kita. Satu hari dapat mengubah segalanya, ini berlaku untuk bangsa ataupun individu.
Saat pertamakali kita membuat perencanaan hidup maka selesaikan dengan baik, karena kegiatan ini akan mempengaruhi tidak hanya hidup kita, tetapi juga kehidupan generasi selanjutnya. Kita akan memberikan serangkaian keputusan dan tindakan yang dampaknya akan lebih besar daripada yang bisa kita bayangkan.
Membuat perencanaan hidup merupakan hari terbesar dalam tahun kita. Jika kita akan mulai menilai setiap aspek kehidupan kita, maka kita membutuhkan konsentrasi penuh. Berkonsentrasi akan membawa dampak yang baik. Akankah kita mau berkomitmen untuk menjalani hari dari pukul 8 pagi sampai 5 sore untuk mengerjakan rencana hidup kita? Iya atau tidak?.
Kebanyakan orang menolak untuk berkomitmen satu hsri penuh dengan memberi lima alasan berikut yang perlu kita harus waspadai dan hindari:
a. Saya Terlalu Sibuk.
Alasan ini paling sering dikatakan oleh mereka yang sebenarnya tidak ingin melakukan sesuatu. Pada nyatanya, orang akan memberikan waktunya kepada hal-hal yang penting bagi mereka. Lalu apakah membuat perencanaan hidup itu penting atau tidak?.
b. Tetapi Saya Tidak Mampu.
Kita senang mendesikasikan sehari penuh untuk membuat rencana, tetapi ada harga yang harus kita bayar. Pertama, kita tidak harus melakukannya pada hari di mana kita bekerja. Hari apa saja yang kita dapat sediakan, kita dapat melakukannya. Tetapi jika kita tidak memiliki hari cuti, penulis menyarankan agar kita libur kerja dulu selama satu hari dan membingkai hari itu untuk sebagai sebuah investasi alih-alih sebagai kerugian.
c. Tetapi Saya Bukan Seorang Penulis.
Kita tidak perlu keahlian untuk menulis rencana hidup, karena hal ini meruapakan hal yang sebenarnya tidak perlu dibagikab untuk orang lain atau dengan kata lain untuk konsumsi kita pribadi.
d. Tetapi Bos Saya Tidak Akan Membiarkan Saya.
Kita tidak perlu izin kepada bos kita. Bahkan jika membuat perencanaan hidup kita menguntungkan si bos, dia akan membiarkan kita menggunakan waktu kerja untuk menyelesaikannya.
e. Tetapi Pasangan Saya Tidak Akan Membiarkan Saya.
Jika pasangan kita tidak ingin kita mengambil hari libur untuk perencanaan hidup, itu karena dia belum menghargai hasilnya. Padahal, pasangan kita akan menerima secara langsung dan cepat hasil dari rencana hidup kita.
Apakah hari perencanaan hidup kita produktif atau tidak sangat bergantung pada seberapa baik kita mempersiapkannya. Penulis menyarankan kita untuk melakukan lima hal berikut (h. 108):
- Tandai Tanggal Kalender Anda.
- Tentukan Ke Mana Harus Pergi.
- Ambil Persediaan yang Anda Butuhkan.
- Memutuskan Untuk di Luar Jaringan.
- Mengerahkan Keluarga Anda dan Rekan Kerja Anda.
Sebelum menulis rencana hidup kita, penulis menyarankan agar kita mengubah sikap dan menumbuhkan rasa syukur, antisipasi, dan keterbukaan.
Bersyukur adalah awal dari setiap sikap positif. Bersyukurlah atas segala hal yang dapat kita pikirkan. Bersyukur memungkinkan kita membuat perencanaan hidup dengan rasa kelimpahan, bukan kekurangan. Dalam pengalaman penulis, orang jarang mendapatkan lebih dari apapun sampai mereka belajar untuk bersyukur atas apa yang telah mereka miliki.
Sedangkan antisipasi adalah kebalikan dari ketakutan. Ini berarti bersandar pada pengalaman dan melakukannya dengan sungguh-sungguh. Sangat perlu meluangkan waktu untuk memperhatikan harapan-harapan kita dan membawa mereka jika perlu, kepada tujuan yang lebih positif.
Kemudian, penulis menyarankan kita untuk menumbuhkan rasa keterbukaan. Maksudnya kita harus memandang satu hari itu dengan tanpa asumsi. Bersedia untuk mencari tahu intuisi kita dan mendengarkan apa yang hati kita katakan.
Kita harus percaya kepada proses, proses dalam melaksanakan rencana hidup kita. Pada awalnya memang proses itu terasa sulit dilakukan. Proses tidak selalu sesuai dengan yang kita prediksikan, mungkin kita akan terjebak, ingin berhenti, dan putus asa. Oleh karena itu kita tidak boleh putus asa dab percayalah pada proses.
Selalu libatkan hati kita dalam membuat perencanaan hidup, apakah rencana yang kita buat akan membuat kita bernyawa, bersemangat, dan membuat kita berenergi.
Jangan pula terlalu mempersoalkan kesempurnaan. Jika kita mengharapkan kesempurnaan, kita tidak akan pernah selesai. Selalu ingat bahwa rencana hidup kita kemungkinan tidak akan pernah dipublikasi untuk konsumsi publik. Kemudian tetap fokus. Kita juga mungkin akan terganggu, terutama saat keadaan menjadi sulit. Hal ini normal. Kita harus tetap diam dan fokus, gangguan itu akhirnya akan berlalu. Gunakan waktu sebanyak yang kita butuhkan untuk menjadi lebih efektif.
Saat ini, hal terpenting yang harus kita lakukan adalah mengatur waktu. Kapan kita membuat rencana kita?.
BAB 8 : MELAKUKAN RENCANA ANDA.
Mike Roach mengatakan "Strategi tanpa pelaksanaan adalah halusinasi".
Ini saatnya untuk beraksi. Jika kita merasa terbebani dengan tuntutan kehidupan, tenang... kita tidak sendirian. Tetapi jika kita mencapai apa yang telah kita tuliskan dalam rencana hidup kita, kita tetap harus berjuang agar tidak tergelincir dan berenang melawan arus.
Yang kita butuhkan saat ini adalah kesempatan --- waktu untuk bernapas, bercermin, dan bertindak. Bagaimana perasaan kita terhadap kurangnya kesempatan dalam hidup? Frustasi? Kuwalahan? Sebaliknya bagaimana perasaan kita setelah ada kesempatan? Tenang? Fokus? Terberkati?. Jika kita ingin sukses dengan rencana hidup kita, kita harus membuat lebih banyak kesempatan agar kita memiliki ruang untuk apa yang penting, buka yang darurat.
Kita harus mengenali kekuatan yang mengancam untuk melahap kesempatan tersebut dan mengharuskan kita melakukan tindakan penanggulangan yang tepat. Secara khusus, kita harus belajar dan berlatih tiga keterampilan berikut:
a. Memilah (Triage) Jadwal Kalender Kita.
Triage berarti kita harus mengetahui hal apa yang kita bisa batalkan atau jadwalkan ulang dan mana yang mengharuskan kita untuk hadir. Caranya adalah:
- Melindungi hal yang mendasar. Meninjau kembali mana yang penting untuk kemajuan masa depan kita.
- Menghapus hal-hal yang tidak penting.
- Menjadwalkan ulang sebagian yang tersisa.
b. Jadwalkan Prioritas Kita.
Tujuannya di sini bukan hanya memiliki komitmen yang lebih sedikit - meskipun itu akan sangat melegakan bagi kebanyakan kita - melainkan komitmen yang benar. Penulis menyarankan agar kita mengetahui dua alat, yaitu:
- Minggu ideal kita.
Di sini kita diajari bagaimana kita menghabiskan waktu kita. Minggu ideal merupakan minggu yang akan hidup jika kita bisa mengendalikan 100 persen dari apa yang terjadi. Cara pembuatannya ada di (halaman 125).
- Blok waktu tahunan.
Alat ini memungkinkan kita unruk merencanakan kehidupan kita dalam tiga tahun ke depan. Alat ini memungkinkan kita untuk mengutamakan prioritas kita agar kita tidak kewalahan dengan hal yang mendesak. Caranya adalah menentukan jadwal kita terlebih dahulu sebelum orang lain memasukkan jadwal ke kalender kita.
Mulailah dari menjadwalkan hal-hal yang tidak penting ke jadwal yang paling penting. Penulis menyarankan agar kita memperbaharui kalender pada kuartal keempat dalam tahun berjalan.
c. Belajar Untuk Berkata "Tidak".
Kebanyakan dari kita tidak suka mengecewakan orang lain, tetapi pada waktu tertentu kita tidak dapat berkata "ya" pada semua hal. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk mengutamakan prioritas kita dan hal-hal yang terpenting.
Profesor di Universitas Hardvard, William Ury menawarkan strategi untuk menjawab kepada seseorang yang meminta kita untuk melakukab apa yang tidak ingin kita lakukan. Strategi tersebut diberi nama "Positive No" yang mampu membantu kita dari mengorbankan hubungan kita dengan orang lain atau prioritas kita. Strateginya menggunakan formula "yes-no-yes". Formula ini dimulai dengan kata yes dan berakhir dengan kata yes pula. Caranya yaitu:
- Yes : di mulai dengan berkata ya pada diri sendiri dan melindungi apa yang penting bagi kita. Kita akan menambahkan pentingnya penegasan kepada orang yang mengajukan permintaan.
- No : sebaiknya hindari membiarkan pintu terbuka dengan mengatakan "mungkin", sama seperti "mungkin saya bisa memenuhi permintaan anda di lain waktu".
- Yes : kemudia strategi ini berkahir dengan kata ya yang menegaskan hubugan dan menyarankan solusi lain untuk permintaan orang tersebut.
Jika kita berhasil menerapkna rencana hidup kita, kita harus mengambil tiga tindakan di atas. Semakin sukses kuta dalam pekerjaan dan kehidupan, semakin sulit kita untuk berkata tidak. Kita akan menemukan diri kita berkata tidak pada hal-hal yang bagus dan pantas untuk berkata ya kepada hal yang menjadi prioritas penting kita.
BAB 9 : TERUSLAH MELAKUKANNYA.
Setelah menyelesaikan rencana hidup, kita perlu menentapkan pola untuk meninjaunya secara teratur. Sebuah rencana tidak berharga kecuali kita meninjaunya secara teratur.
Kita pelu meninjau, mengembangkan, dan merevisi rencana hidup secara teratur karena ini benar-benar membentuk hidup kita. Mencapai tujuan-tujuan kita itu bergantung pada caravkita memperhatikan tujuan-tujuan tersebut. Meninjau rencana hidup akan membantu memperluas ingatan kita dan dengan demikian meningkatkan peluang kita untuk mencapai tujuan kita.
Ada empat tahap untuk meninjau rencana hidup kita:
a. Mulailah Dengan Membaca Rencana Harian Anda.
Penulis melatih klien mereka untuk membaca rencana hidup mereka setiap hari di pagi hari selama sembilan puluh hari pertama. Membaca dengan lantang.
b. Mengulas Rencana Mingguan Kita.
Setelah sembilan puluh hari pertama, cara berikutnya agar rencan kita tetap hidup adalah dengan melakukan "Tinjauan Mingguan". Ini juga merupakan kesempatan untuk melihat kemajuan kita pada hal-hal yang paling penting. Kita bisa mengulasnya pada akhir pekan alias jumat sore atau awal pekan alias senin pagi. Proses tinjauan mingguan ini sebagaimana berikut (h. 140):
- Meninjau kembali rencana hidup anda.
- Mengumpulkan semua kertas tersebut dan mulailah mengumpulkannya.
- Memproses catatan anda.
- Meninjau kembali data kalender sebelumnya.
- Meminjau jadwal yang akan datang.
- Meninjau daftar tindakan anda.
- Meninjau daftar tunda anada (contoh, "tunggu").
- Meninjau daftar proyek.
- Meninjau daftar suatu hari nanti/ mungkin.
c. Perbarui Rencana Anda per Triwulan.
Rahasia untuk tetap berada di puncak prioritas kita adalah dengan menjadwalkan waktu secara teratur untuk meninjau dan merenungkan rencana kita. Tetapai ada saatnya kita untuk merevisi rencana kita dan mewujudkannya menjadi kenyataan.
Tinjauan triwulan adalah cara terbaik untuk memastikan kita tetap berada di dalam jalur. Pikirkanlah dua agenda sebelum kita memulainya. Seperti dua hal berikut yang perlu kita pertimbangkan:
- Meninjau rencana hidup anda.
Penulis terlebih dahulu menganjurkan kita untuk membaca seluruh rencana hidup kita, baru kemudian merevisinya. Hal yang paling penting adalah dengan melengkapi penilaian ulang realita saat ini. Lakukan bagian ini seolah-olah ini pertamakalinya kita membuat perencanaan hidup.
- Tulislah tujuan anda untuk tiga bulan yang akan datang.
Tulislah lima hingga tujuh tujuan terpenting yang dapat kita capai dalam tiga bulan berikutnya. Membuat penrjanjian dengan diri sendiri dan menyusun hal-hal lain di sekitar mereka adalah kunci dari mengelola diri secara proaktif.
d. Meninjau Kembali Rencana Anda Sekali Setahun.
Jika kita benar-benar ingin membuat rencana hidup kita tetap hidup, maka "Tinjauan Tahunan" sangatlah penting. Inilah kesempatan kita untuk melihat rencana kita lebih luas lagi. Selama melakukan tinjaun tahunan, sangat perlu untuk mempertanyakan asumsi kita sebelumnya (h. 146):
- Hasil akhir.
- Prioritas.
- Rencana tidakan.
Sebagian besar perubahan bergantung pada apa yang telah terjadi di tahun sebelumnya dan harapan kita untuk tahun selanjutnya.
BAB 10 : BERGABUNG DENGAN PERUBAHAN.
Andy Warhol berkata "Mereka selalu berkata bahwa waktu mengubah segalanya, tetapi sebenarnya anda sendirilah yang harus mengubahnya".
Krisi yang berkaitan dengan pekerjaan dapat mempengaruhi kesehatan, keluarga, dan keuangan kita. Begitupula sebaliknya krisi kesehatan, keluarga dan keuangan akan mempengaruhi pekerjaan kita.
Kepuasan hidup berkolerasi secara positif dengan kepuasan kerja dan semua ukuran kinerja. Dengan kata lain, mereka yang puas dengan kehidupan pribadi mereka lebih puas dengan karier dan kinerja mereka yang sangat baik.
Memiliki dan melakukan rencana hidup merupakan dua hal yang berbeda. Perubahan yang nyata terjadi ketika orang-orang mengambil tanggung jawab untuk kehidupan mereka sendiri dan mulai hidup dengan tujuan dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Orang yang berubah akan berdampak pada perubahan keluarga, sekolah, gereja, perusahaan, dan pemerintahan. Dan ketika hal tersebut terjadi, kita akan mulai mengubah kebiasaan dan tetap pada jalur itu.
KESIMPULAN : KEPUTUSAN ADA DI TANGAN ANDA.
Mark Twain mengatakan "Marilah kita berusaha menjalani hidup dengan baik agar ketika hari kita mati, bahkan orang yang mengurus pemakaman kita pun akan menyesali kepergian kita".
Tanpa perencanaan hidup, kita akan berakhir jauh dari tempat yang kita harapkan, menyesali keputusan atau kelambatan yang membentuk kehidupan kita. Atau, kita bisa melipat lengan panjang kita dan mulai serius dengan karunia yang disebut kehidupan. Keputusan berada di tangan kita.
Dalam hidup, semua keputusan ada di tangan kita. Kita harus memberikan hadiah terbaik bagi kehidupan kita. Apa yang akan kita lakukan dengan kehidupan kita?.
Terimakasih telah membaca
Semoga bermanfaat
22 - 05 - 2021.
Komentar
Posting Komentar