Ulasan Buku "Why 'A' Students Work For 'C' Students and 'B' Students Work For the Govermant" Karya Robert Kiyosaki.
"Semua orang terlahir genius, tapi proses kehidupan menghilangkan kegeniusan mereka" - R. Buckminster Fuller.
Penulis, menulis buku ini sebagai sebuah panduan untuk membantu para orangtua dalam mengembangkan kegeniusan keuangan anak mereka. Karena melindungi dan memupuk kegeniusan dalam diri anak adalah tugas terpenting orangtua.
Lalu bagaimana siswa "nilai C" mengalahkan siswa nilai "A"? Jawabannya yaitu dengan mempelajari apa yang tidak dipelajari oleh siswa "nilai A". Buku ini terdiri dari delapan belas bab yang terbagi menjadi empat bagian.
BAGIAN SATU (APAKAH SEKOLAH MENYIAPKAN ANAK ANDA UNTUK MENGHADAPI DUNIA NYATA?).
BAB 1 : KRISIS PENDIDIKAN.
Kita tidak sedang mengalami krisis keuangan, namun kita sedang mengalami krisis pendidikan, terutama pendidikan finansial. Kurangnya pendidikan finansial menjadi penyebab sejati terjadinya krisis keuangan.
Kebanyakan orang memilih berpendidikan tinggi agar memiliki gaji tinggi, dan pensiun, social security, dan tunjangan kesehatan. Namun sedikit daei mereka yang menempuh pendidikan tinggi untuk membuka lapangan pekerjaan yang menggaji tinggi karyawannya.
Cara untuk mengalahkan siswa nilai "A" adalah dengan mempelajari apa yang tidak mereka pelajari, seperti (h. 30):
- Rumah bukanlah aset
- Penabung adalah pecundang
- Uang itu bagus, dan
- Pajak menjadikan orang makin kaya.
BAB 2 : DONGENG SUDAH TAMAT.
Di kebanyakan kasus, dan penulis berpendapat, bahwa sebagian besar dari kita tidak berubah seiring waktu. Padahal perubahan adalah hal yang terus terjadi dalam kehidupan kita, seiring perubahan waktu. Nasihat keuangan yang kita terima dari orangtua kita sudah kadaluarsa dan ketinggalan zaman alias sudah usang di dunia dewasa ini.
Katanya, yang harus dilakukan seseorang adalah bersekolah, mendapatkan pekerjaan, bekerja keras, dan mendapat dana pensiun dan menerima tunjangan kesehatan. Atau membeli rumah dan nilai rumah tersebut nilainya semakin meningkat. Namun, hal itu kini hanya menjadi dongeng.
Robert sebagai penulis buku ini tidak mengatakan jika anak sebaiknya pitus sekolah, atau bahwa sekolah itu tidak penting. Pendidikan sangatlah penting. Tapi pertanyaannya adalah "Pendidikan macam apa?" dan "Ke mana pendidikan akan membawa anak anda? Akankah pendidikan anaka anda menyiapkan mereka menghadapi masa depan? Akankah pendidikan yang bagus membantu menjamin keuangan anak anda di dunia tempat jaminan semakin berkurang saja?".
BAB 3 : SIAPKAN ANAK ANDA UNTUK HAL TERBURUK.
Orang tua sebagai guru pertama dan terpenting bagi seorang anak seharusnya menyediakan bagi anak mereka balok-balok fondasi pendidikan. Kehidupan seorang anak berubah ketika orangtuanya menjadi guru yang mengajukan pertanyaan sampai dia memiliki pemahaman yang jelas atas jawabannya, membuka pikiran untuk menerima sudut pandang lain, dan mendorong anak mengejar impian di jalan menuju kehidupan yang kaya serta memberikan imbalan.
Robert menilai ada empat permasalahan yang akan dihadapi oleh seorang anak di masa depan (h. 57):
a. Permasalahan Baru yang Timbul dari Kondisi Menua.
Selama era agraria dan era industri, usia tua adalah aset. Usia tua berarti lebih bijak. Pada era informasi usia adalah liabilitas.
Pada era agararia dan industri, orang di usia tua akan mendapatkan tunjangan kesehatan. Namun di masa informasi para lansia akan berusaha sendiri untuk kesehatan mereka yang semakin mahal. Hal ini karena pemerintah telah mengalami kebangkrutan dalam membiayai tunjangan kesehatan masyarakatnya. Sehingga dari permasalahan ini akan mempercepat utang nasional.
b. Mempercepat Utang Nasional.
Semakin banyak utang milik suatu negara akan menyebabkan terjadinya kebangkrutan negara tersebut. Sebagaimana yang terjadi pada negara Yunani yang menyatakan bangkrut pada tahun 2011. Setelah kebangkrutan suatu negara akan memicu depresi baru.
c. Depresi Baru.
Secara garis besar depresi ekonomi suatu negara dipicu oleh dua hal:
- Hiperinflasi, seperti di Jerman pada tahun 1920-an
- Hiperdeflasi, seperti di Amerika Serikat pada tahun 1929.
Pada deperesi baru, para penabung, pensiunan, dan para pekerja berpenghasilan tetap akan menjadi pecundang terbesar. Sedangkan para kreditor dan produsen makanan, bahan bakar, serta tempat bernaung (juga mereka yang menyimpan emas, perak, dan berlian, bukannya uang tunai) akan menjadi pemenang besar.
Intinya, penting bagi orang tua untuk menyiapkan anak merak dalam menghadapi dua hal pemicu depresi tersebut. Sir Edmund Burke mengatakan "Mereka yang tidak mengetahui kesalahan sejarah dikutuk untuk mengulanginya".
Pendidikan keuangan harus menyertakan pelajaran mengenai sejarah keuangan. Ayah Kaya Robert berakata "Kalau ingin bersiap menghadapi masa depan, kau harus mengetahui masa lalu".
d. Pajak yang Makin Tinggi.
Setiapkali bank sentral mencetak uang, ada dua hal yang akan terjadi:
- Pajak yang makin tinggi.
- Inflasi yang makin tinggi (inflasi adalah pajak dalam bentuk lain).
Banyak orang percaya bahwa membayar pajak adalah kewajiban yang patriotik. Sekali lagi, mereka adalah korban kurangnya pengetahuan tentang sejarah keuangan. Besaran pajak yang akan ditanggung oleh seseorang terbagi menjadi empat kuadran:
- E (employee) / karyawan, dikenai pajak sebesar 40%
- S (self-employee) / pekerja mandiri atau pemilik bisnis kecil, dikenai pajak sebesar 60%
- B (big business) / pemilik bisnis besar, dikenai pajak sebesar 20%
- I (investor) / investor, dikenai pajak sebesar 0%.
Robert percaya bahwa salah satu tugas orang tua adalah mencari proses pendidikan yang mengeluarkan bakat sang anak dan mengilhami kecintaan mereka terhadap belajar. Sayangnya, kalau kita termotivasi dari luar dan bukannya terilhami dari dalam, motivasi menjadi manipulasi.
Yang terpenting adalah proses pendidikan mengilhami anak dan mengeluarkan kegeniusan mereka, bukannya menghukum mereka karena ketidak berhasilan mereka dalam ujian dan membuat mereka merasa bodoh.
Mengetahu kuadran di atas lebih penting daripada profesi. Karena profesi tidak menentukan kemampuan seseorang dalam menghasilkan uang, tapi kuadranlah yang menentukan. Misalnya, saya ingin menjadi guru, tapi guru di kuadran B dan I, bukan di kuadran E.
Banyak orang mengalami pergulatan keuangan semata karena emosi mereka menguasai kehidupan mereka. Bukannya menghadapi ketakutan keuangan mereka, mereka bersembunyi darinya. Contohnya, sebagian besar orang memilih di kuadran E karena takut tidak punya uang, ketakutan keuangan yang membuat mereka mencari jaminan kerja, tunjangan, dan gaji tetap.
Gunakan masalah keuangan sebagai peluang untuk belajar, bukan justru malah menghidarinya. Luangkan waktu untuk menganalisis masalah tersebut dan solusi apa yang mungkin bisa dipakai. Ayah kaya berkata "Masalah bisa membuatmu makin pintar. Masalah juga bisa membuatmu makin miskin. Itu pilihanmu".
Kita semua memiliki masalah keuangan... bahkan orang kaya sekalipun. Yang menjadiman kita kaya atau miskin adalah cara kita mengatasi masalah keuangan kita. Belajarlah untuk tidak menyia-nyiakan masalah keuangan dengan baik karena setiap kali kita memecahkannya, kita makin pintar dalam prosesnya.
BAB 4 : JENDELA PEMBELAJARAN.
Semua anak melalui tiga jendela pembelajaran penting. Penting bagi orang tua untuk menyadari tiga jendela pembelajaran dan apa yang dialami anak saat mereka bertambah usia serta bergerak melintasi tahao-tahap pertumbuhan. Tiga jendela tersebut yaitu:
a. Jendela Pembelajaran Pertama (sejak lahir - usia 12 tahun) : Pembelajaran Kuantum.
Sebagian besar psikolog sepakat bahwa periode pembelajaran pertama anak adalah periode pembelajaran kuantum. Apapun yang mereka lihat, kecap, dan rasa merupakan pengalaman belajar yang sangat menyenangkan. Pada tahap ini anak adalah mesin belajar. Orang tua tidak perlu mendorong mereka untuk belajar, karena mereka balejar dengan aktif.
Sejak lahir hingga usia 12 tahun, otak anak relatif halus. Saat proses pembelajaran terjadi, lajur saraf terbentuk di otak. Alasan usia 12 tahun merupakan penanda usia yang penting adalah setelah usia tersebut, otak mulai menghapus atau membilas bagian otak yang belum membentuk jalur saraf. Begitu lajur saraf terbentuk dan bagian yang tak digunakan di otak dihapus, menjadi lebih sulit untuk mempelajari hal baru.
Hal tersebut dikarenakan semakin tua kita, semakin lambat proses pembelajaran, dan semakin sulit membangun lajur saraf.
b. Jendela Pembelajaran Kedua (sejak usia 12 - 24 tahun) : Pembelajaran Pemberontak.
Saat anak memasuki masa remaja, mereka belajar lewat cara emmberontak. Pembelajaran pada tahap ini dinamakan pembelajaran pemberontak karena anak ingin memiliki pikiran sendiri, mereka mulai melatih kekuatan berpikir mereka dan memilih sendiri.
Tantangan sesungguhnya dari pembelajaran tahap ini adalah anak belum menyadari kata konsekuensi. Oleh karenanya, anak pada tahap ini bisa membangun kebiasaan mengkonsumsi narkoba, putus sekolah, menjadi ayah atau melahirkan anak, atau terjerumus ke dunia kriminalisasi, terutama karena tidak memahami akibat samping dari tindakan mereka.
Kalau sang anak mengalami kesulitan dalam masa ini, itu bukan berarti orangtua mereka buruk (atau sang anak itu sendiri buruk). Tahap ini adalah masa ketika seorang anak secara naluriyah memberontak dan mencari pengalaman. Hubungan orang tua kerap diuji saat mereka menghadapi konsekuensi akibat masalah yang ditimbulkab oleh sang anak.
Ini masa yang sangat penting dalam hubungan yang terbangun antara orangtua dan anak. Inilah saatnya komunikasi menjadi sangat penting, begitupula kesediaan untuk melihat sudut pandang lain.
Robert meyakini bahwa masa paling berharga dalam kehidupan mereka adalah pada masa ini. Jika seorang anak bisa melalui tahun-tahun ini, mereka punya kemungkinan lebih besar untuk berhasil dalam kehidupan.
c. Jendela Pembelajaran Ketiga (sejak usia 24 - 36 tahun) : Pembelajaran Profesional.
Jendela pembelajaran ini adalah ketika orang dewasa belajar "membuat jalan sendiri dalam kehidupan". Pada tahap ini, orang mulai menancapkan akar secara profesional, seperti orang yang bersekolah di sekolah kedokteran, mereka mulai mebcari tahu sebagus apa mereka sebagai dokter, dan apakah mereka sudah memilih profesi yang tepat.
Banyak ang dewasa muda berjuang menemukan keberanian untuk mengikuti impian mereka. Dan kerap kali, saat itulah kegeniusan anak, bakat, serta karunia khususnya ditemukan.
Pada tahap ini pula, realitas dunia nyata mengandap. Hidup jadi makin terikat dengan uang, dan kerap kali kekurangan uang. Bagaimana seseorang menghadapi tekanan keuangan yang semakin meningkat akan bergantung pada apa yang dipelajarinya tentang uang sebagai anak dijendela pembelajaran pertama dan kedua.
Gagal tumbuh pada periode pembelajaran ini bisa berdampak serius pada sisa kehidupan anak. Itulah sebabnya, pengangguran usia muda secara gelobal adalah masalah yang lebih besar daripada sekedar "tidak bisa menemukan pekerjaan".
Orang yang tidak belajar secara aktif, terlepas di kuadran mana mereka hidup dan bekerja, akan segera tertinggal di belakang.
Orangtua memimpin serta mengajar lewat teladan, dan pilihan yang mereka buat mengirimkan pesan kepada anak-anak mereka. Saat anak melihat orangtua mempelajari hal baru, bersikap terbuka pada sudut pandang lain, dan mengakui serta belajar dari kesalahan mereka, pesan yang diterima oleh sang anak sangatlah jelas : "Belajar adalah proses yang berlangsung seumur hidup".
Banyak orang dewasa muda meninggalkan sekolah, bahkan dengan gelar S-1, tapi masih tetap tidak tahu apa yang mereka inginkan saat tumbuh dewasa. Saat ini seorang anak punya lebih banyak pilihan, karier, dan profesi. Kalau menyikapi proses belajar secara positif, mereka mungkin akan lebih menghargai proses belajar daripada uang.
"Kesuksesan masa lalu, tidak menjamin kesuksesan masa depan".
BAB 5 : KENAPA SISWA UNGGUL GAGAL.
Dunia nyata adalah permainan baru - permainan bertempo cepat yang menarik, tempat berlakunya aturan yang berbeda. Dunia masa depan adalah milik mereka yang bisa merangkul perubahan, melihat masa depan dan mengantisipasi kebutuhannya, serta merespon peluang dan tantangan baru dengan kreatif, aktif, serta penuh gairah.
Dalam bukunya yang berjudul "Lives of Promise: What Becomes of Hight School Valedictorians, profesor Arnold menyatakan "Siswa unggulan, mereka mematuhi aturan, bekerja keras, dan suka belajarm tapi merka bukanlah pendobrak. Mereka bekerja dengan paling baik di dalam sistem dan kemungkinan tidak mengubahnya".
Siswa unggulan merasa jika melakukan suatu kesalahan itu buruk dan menunjukkan bahwa mereka bodoh, yang menyebabkan mereka menghindari risiko untuk melakukan kesalahan.
Pesan Robert dalam bab ini adalah bahwa kesuksesan di satu kuadran tidak menjamin kesuksesan di kuadran lain. Sebagian besar siswa nilai "A" merasa puas mengetahui 2+2=4. Tapi, sebagian siswa nilai "A" tidak tahu cara mengubah 2+2 menjadi empat dolar atau berjuta-juta lwbih banyak.
BAB 6 : KENAPA ORANG KAYA BANGKRUT.
Langakn awal untuk membuat perubahan dalam kehidupan dimulai dengan perubahan, pergeseran konteks, perubahan cara kita melihat segala sesuatu, serta saringan yang kita gunakan dalam memproses informasi dan pengalaman. Perubahan adalah suatu proses, dan menjadi apa kita dalam prosesnya sama penting dan kuat dengan bagaimana kita berubah.
Menanggapi tantangan dimulai dengan memahami bahwa pemikiran dan tindakan kita - apa yang kita masukkan ke otak dan bagaimana kita bersikap atas informasi itu - perlu berubah... seperti halnya dunia kita berubah.
Berikut sejumlah pemikiran baru tentang cara memecahkan permasalahan lama kita, masalah tentang cara mempersiapkan dalam menghadapi masa depan dan peran yang dimainkan uang di dalamnya. Berikut sudut pandang berbeda tentang pendidikan:
▪○● Konten vs Konteks ●○▪
Semisalnya, ada gelas berisikan air. Dalam pembalajaran ini, air di gelas mewakili konten sedangkan gelas mewakili konteks. Konteks mewadahi konten. Konten bisa kasatmata, tak kasatmata, manusia, atau tak manusiawi.
Konteks seseorang mencakup: falsafah, keyakinan, pemikiran, aturan, nilai, rasa takut, keraguan, sikap, pilihan. Konteks orang miskin, kelas menengah dan orang kaya bisa dilihat dari perkataan mereka. Orang miskin akan mengatakan "Aku tak akan pernah kaya". Orang kelas menengah berkata "Aku perlu pekerjaan bergaji tinggi". Sedangkan konteks orang kaya akan berkata "Aku menyambut tantangan supaya bisa belajar lebih banyak".
Konteks lebih penting dari pada konten. Penyebab orang miskin menjadi miskin adalah karena mereka memiliki konteks yang miskin. Ayah kaya berpesan "Kau tidak bisa mengajari orang miskin menjadi kaya sampai mereka mengubah konteks mereka. Mengajari orang yang memiliki konteks orang miskin dan kelas menengah itu membuang-buang waktu. Dan membuat mereka merasa terganggu".
Kehidupan kita dibangun dari konteks. Sebagai contoh, orang Kristen mempunyai konteks berbeda dengan orang Islam. Kalau kita berkata kepada seorang Kristen yang taat mengenai sabda Nabi Muhammad, kemungkinan konteks mereka akan tertutup. Namun jika kita mengatakan tentang perkataan Yesus, konteks mereka akan terbuka. Begitu sebaliknya dengan orang Islam. Dengan kata lain, ketika seorang berkata "Tetaplah berpikir tebuka", mereka sebenarnya mengatakan "Tetaplah buka konteks".
Konteks menentukan konten. Keempat kuadran adalah konteks. Agar seseorang bisa berhenti bekerja dan memulai bisnis, dia pertama-tama harus mengubah konteks.
Mengubah konteks memerlukan waktu. Hal itu tidak terjadi dalam semalam. Itu lebih dari perubahan pola pikir. Itu membutuhkan lebih dari pemikiran positif. Itu proses evolusi mental, fisik, dan spiritual. Itu membutuhkan keyakinan, keberanian, penghargaan diri, dan rasa lapar mendalam untuk belajar dengan cepat.
Pendidikan keuangan harus menyertakan pengetahuan akan tiga jenis penghasilan: Biasa, Portofolio, Pasif. Pada sebagian kasus, orang miskin serta menengah bekerja untuk penghasilan biasa. Orang kaya bekerja untuk penghasilan portofolio dan pasif.
Kenapa sejumlah orang kaya bangkrut??? Alasannya adalah mereka gagal mengubah penghasilan mereka. Ketika orang bekerja untuk uang atau menabung atau mengambil uang asuransi, mereka bekerja untuk penghasilan biasa. Penghasilan biasa umumnya berupa uang gaji, yang dikenai pajak tertinggi di antara ketiga jenis penghasilan.
Penghasilan portofolio dikenal juga sebagai perolehan modal. Perolehan modal terjadi jika kita membeli dengan harga rendah dan menjual dengan harga tinggi. Sedangkan penghasilan pasif dikenal juga sebagai arus kas yang memerlukan pendidikan dan pengalaman keuangan di level tertinggi.
Salah satu alasan menjadi siswa nilai "A" tidak menjamin kesuksesan dalam kehidupan adalah ada lebih dari satu kecerdasan yang dikenali oleh sistem pendidikan. Menurut Horward Gardner, guru besar di Hardvard Graduate School of Education, menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind: Theory of Multiple Intelligence bahwa terdapat tujuh kecerdasan, yaitu (h.157):
a. Verbal - Linguistik.
Orang dengan kecerdasan ini belajar secara maksimal lewat membaca, mencatat, dan mendengarkan kuliah. Mereka dominan memakai otak kiri. Sekolah akan meudah dijalani jika memiliki kecerdasan ini.
b. Logis - Matematis.
Mereka dengan kecerdasan ini sangat berbakat dalam hal matematika. Mereka dominan dengan otak kiri dan sekolah tradisional mudah bagi mereka.
c. Jasmani - Kinetik.
Mereka berbakat secara fisik. Mereka cenderang belajar dengan lebih baik lewat bergerak dan melakukan sesuatu.
d. Spasial.
Orang dengan kecerdasan ini kuat di bidang seni, visualisasi, desain, dan memecahkan teka-teki. Mereka umumnya dianggap lebih dominan menggunakan otak kanan, dan cenderung tidak berprestasi dalam sekolah tradisional.
e. Musikal.
Mereka peka terhadap musik, ritme, pitch, melodi, dan timbre. Mereka kerap menyanyi dan memainkan alat musik dengan baik. Namun sayangnya, mereka tidak berhasil dengan baik di lingkungan pendidikan tradisional.
f. Interpresonal.
Mereka adalah tipe orang komunikator. Mereka biasanya populer dan ekstrover, menunjukkan kepekaan atas suasana hati, perasaan, temperamen, serta memotivasi orang lain. Mereka kerap kali berprrstasi di sekolah, terutama dalam bidang organisasi.
g. Intrapersonal.
Kecerdasan ini kerap disebut kecerdasan emosional. Kecerdasan ini berhubungan dengan refleksi diri dan bersikap intropektif. Kecerdasan emosional mengacu pada memiliki pemahaman mendalam atas diri sendiri, mengetahui kelemahan dan kekuatan diri, serta kemampuan mengatasi reaksi dan emosi. Kecerdasan intrapersonal sangatlah penting untuk kesuksesan di hampir semua bidang atau profesi.
Kecerdasan intrapersonal itu sangat penting bagi kesuksesan, terutama pada masa sulit dan saat orang ingin berhenti dan merasa takut. Kecerdasan ini tidak berarti bersikap hampa emosi. Namun hal itu berarti kita tahu marah itu tidak masalah, tapi tidak kehilangan kendali karena marah.
Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi memiliki deskripsi sebagai berikut: tetap tenang di bawah tekanan, mampu meraih tujuannya, mampu mengendalikan emosinya, bisa melihat persoalan dari dua sisi, jujur walaupun dengan hal itu ia terlihat buruk, memegang janji, berteguh dan disiplin, tidak membuat dalih, dan mengakui kesalahannya.
Kurangnya perkembangan emosionallah yang kerap menghalangi orang dewasa di dunia nyata. Banyak orang dewasa menghabiskan kehidupan mereka melakukan apa yang ingin mereka lakukan, bukannya melakukan apa yang perlu mereka lakukan. Padahal, kecerdasan emosional sangatlah penting untuk kesuksesan jangka panjang. Secara sederhananya, tumbuh dewasa berarti bertumbuh kembang secara emosional.
Alasan banyak orang yang berpenghasilan tinggi kehilangan segalanya adalah karena mereka gagal mengubah uang mereka, karena dengan mengubah uang mereka, mereka bisa mengubah kehidupan mereka.
Kalau kita ingin mengubah kehidupan kita, ubah konteks kita dan belajarlah mengubah jenis penghasilan yang menjadi tujuan kita bekerja. Banyak orang meyakini uanglah yang menjadikan orang kaya. Di dunia nyata, uang bisa dan memang kerapkali menjadikan orang miskin.
BAB 7 : KENAPA ORANG GENIUS ITU MURAH HATI.
Apa rahasia membesarkan anak yang murah hati? Jawabannya cukup sederhana, tanpa pendidikan keuangan, banyak orang meninggalkan sekolah dengan perasaan putus asa, membutuhkan, dan tamak. Pendidikan keuangan adalah jenis pendidikan yang mengubah pikiran dan jiwa, membuka mata kita pada sudut pandang lain.
Kita harus belajar menggunakan karunia kita, bakat kita, kegeniusan kita untuk menciptakan kehidupan yang membuat mereka bebas dari rasa takut dan khawatir tentang bagaimana mereka bisa bertahan. Dengan menemukan dan membangun kegeniusan kita, kita akan bersikap murah hati.
Pendidikan keuangan menunjukkan kepada kita betapa pentingnya melihat kedua sisi mata uang yaitu karyawan - pengusaha. Ayah kaya mengajari Robert untuk menjadi pengusaha yang murah hati menggunakan segitiga B-I (h.187). Segitiga tersebut dibentuk dari delapan integritas bisnis, yaitu:
a) Misi, b) Kepemimpinan, c) Tim, d) Produk, e) Hukum, f) Sistem, g)Komunikasi, dan h) Arus kas.
Pengusaha adalah generalis dan mempekerjakan orang spesialis yang hanya memiliki satu keahlian dari delapan integritas bisnis. Generalis harus didorong dengan misi, memiliki keterampilan kepemimpinan yang tinggi, dan mengelilingi diri dengan tim yang cerdas.
Ada tiga alasan utama kebanyakan bisnis kecil gagal, yaitu (h. 189):
a. Pengusaha tidak memiliki kedelapan integritas.
Kebanyakan pengusaha baru berfokus pada produk. Mereka mungkin punya produk yang bagus, tapi biasanya kekurangan beberapa atau semua dari ketujuh integrasi lainnya.
b. Pengusaha adalah profesional tunggal.
Sepertihalnya dokter akan berkumpul dengan dokter, pengacara akan berkumpul dengan pengacara. Mereka memang memiliki profesional yang cerdasm akan tetapi kurang memiliki kekuatan profesional di ketujuh integrasi lainnya.
c. Pengusaha kurang memiliki nuansa misi.
Kecerdasan emosional serta kemampuan menentukan misi sangatlah penting untuk membawa pengusaha melalui pasangan surut dari mengawali bisnis. Karena hampir semua pengusaha ternama menghadapi cobaan dan permasalahan yang akan menghancurkan manusia biasa.
Berlawanan dari keyakinan umum, banyak pengusaha yang paling sukses itu murah hati. Kalau melihat segitiga B-I, kita akan melihat bahwa untuk memulai bisnis yang sukses, pengusaha di kuadran B harus menyediakan lapangan pekerjaan.
Robert percaya bahwa kegeniusan ditemukan di level ke lima dari Hierarki kebutuhan Maslow (gambar: h. 181), yaitu (h. 191):
- Moralitas : Anda tidak perlu mencurangi orang lain untuk menjadi kaya.
- Kreativitas : Menemukan kegeniusan anda.
- Spontanitas : Hidup tanpa takut melakukan kesalahan.
- Pemecahan masalah : Berfokus pada solusi.
- Berkurangnya prasangka : Memiliki konteks yang lebih luas dalam hidup.
- Penerimaan akan fakta : Tidak takut menghadapi kenyataan.
Pengusaha dan kapitalis itu murah hati ketika mereka memilih berinvestasi dalam bisnis, produk, dan layanan yang menciptakan lapangan kerja serta peluang bagi orang lain untuk sukses.
BAB 8 : MENTALITAS BERHAK.
Ayah kaya kerap berkata "Kau selalu mendapatkan apa yang menjadi bayaranmu. Kalau kau membayar orang untuk tidak bekerja, kau akan mendapati lebih banyak orang yang tidak bekerja".
Tanpa pendidikan keuangan, banyak orang mengadopsi sikap merasa berhak dalam hidup. Menatilitas berhak berarti mereka yang menginginkan tunjangan kesehatan, keamanan sosial, dan dana pensiun atas pekerjaan yang mereka lakukan kepada pemerintah.
Abraham Lincoln konon mengatakan "Anda tidak bisa mendatangkan kemakmuran dengan tidak mendukung perekonomian. Anda tidak bisa memperkuat yang lemah dengan memperlemah yang kuat. Anda tidak bisa membantu pencari nafkah dengan menarik turun para pencari nafkah. Anda tidak bisa melanggengkan persaudaraan orang dengan mendorong kebencian antarkelas. Anda tidak bisa membantu orang miskin dengan menghancurkan orang kaya. Anda tidak bisa melepaskan diri dari masalah dengan membelanjakan lebih dari yang anda hasilkan. Anda tidak bisa membangun karakter dan keberanian dengan mengambil inisiatif serta kemerdekaan seseorang. Anda tidak bisa membantu orang secara permanen dengan melakukan bagi mereka apa yang bisa mereka lakukan dan harus lakukan sendiri".
Semakin banyak kita memberi, semakin banyak kita akan menerima. Di situlah kita akan menjadi seseorang yang murah hati. Ketika seseorang diberi sesuatu tanpa memberikan apa-apa, di situlah mental berhak mulai tertanam dalam dirinya.
BAGIAN DUA : SUDUT PANDANG LAIN.
"Ujian atas kecerdasan tingkat satu adalah kemampuan memiliki dua gagasan bertentangan di dalam benak pada saat yang sama, dan masih mempertahankan kemampuan berfungsi" - F. Scott Fitzgerald.
Dengan dasar kutipan di atas, Robert menawarkan hal berbeda dengan meyakini bahwa semua koin mata uang punya tiga sisi: kepala, ekor, dan tepi. Melihat pendapat dari F. Scott Fitzgerald, orang yang paling cerdas adalah orang yang hidup di tepi mata uang yang mampu melihat kedua sisi.
Bagian kedua buku ini adalah tentang kecerdasan keuangan, kemampuan melihat topik uang dari tepi mata uang dan melihat lebih dari satu sudut pandang. Kalau benak kita terbuka untuk gagasan yang berseberangan, kecerdasan kita akan meningkat. Kalau benak kita tertutup untuk gagasan yang berseberangan, kebodohan kita memegang kendali.
BAB 9 : SUDUT PANDANG LAIN TENTANG KECERDASAN.
Ayah kaya kerap berkata "Karyawanku lebih menghargai uang daripada pendidikan keuangan. Itulah sebabnya mereka menjadi karyawan".
Kecerdasan adalah kemampuan menggunakan tepi koin mata uang sebagi posisi yang memungkinkan kita melihat serta menghargai sudut pandang. Secara singkatnya, kecerdasan adalah kemampuan melihat kedua sisi mata uang, dari tepi.
BAB 10 : SUDUT PANDANG LAIN TENTANG RAPOR.
Di bab ini kita akan mengetahui kenapa nilai baik itu penting di sekolah, tapi kurang penting setelah siswa meninggalkan sekolah. Pilihan dan tindakan kita ditentukan dari rapor mana yang penting bagi kita. Apakah lebih penting rapor di sekolah atau rapor keuangan kita.
Dalam rapor keuangan, yang dinilai adalah mengenai pemahaman kita mengenai laporan keuangan kita. Kita harus bisa membedakan antara aset dan liabilitas untuk melihat arus kas keuangan kita. Aset secara sederhana adalah apapun yang memasukkan uang ke saku kita. Sedangkan liabilitas adalah apapun yang mengeluarkan uanh ke saku kita.
Laporan keuangan terdiri dari dua bagian, yaitu laporan penghasilan dan neraca (penjelasan lengkap - h. 248).
BAB 11 : SUDUT PANDANG LAIN TENTANG KETAMAKAN.
Banyak orang menyakini bahwa orang kaya itu tamak. Tentunya ada sisi lain dari keyakinan tersebut, sebagaimana ada dua sisi mata uang. Definisi tamak adalah menginginkan lebih banyak daripada yang ingin kauberikan". Seperti halnya seorang yang melakukan sedikit hal namun menginginkan hasil yang lebih banyak, itu adalah sebuah ketamakan.
BAB 12 : SUDUT PANDANG LAIN TENTANG UTANG.
Kerapkali kita mendapatkan pengajaran untuk rajin menabung dan terbebas dari utang. Dan banyak orang berkata bahwa itu hal yang cerdas untuk dilakukan. Dalam bab ini, kita akan belajar mengapa hal tersebut adalah gagasan yang ketinggalan zaman dan bahkan mungkin membatasi serta menghampat kecepatan dalam menuju kebebasan keuangan.
Kalau seseorang memiliki pendidikan keuangan dasar, dia akan memiliki kecerdasan keuangan, mampu berdiri di tepi mata uang, dan melihat ke sisi lain mata uang itu... sisi utang itu bagus, dan utang menjadikan kita kaya, dan utang bisa menjadikan kekayaan kita bebas pajak.
Orang yang tahu cara menggunakan utang dengan baik akan menjadi orang kaya. Sedangkan mereka yang tidak mengetahuinya akan menjadi makin miskin. Alasan begitu banyak orang mengalami masalah keuangan adalah mereka menggunakan utang sebagai uang untuk membeli liabelitas, bukannya aset.
Ketika seseorang berkata "Saya tidak punya uang untuk diinvestasikan" hal itu karena mereka tidak tahu cara menggunakan utang sebagai uang... mereka tidak tahu cara menggunakan utang untuk menghasilkan lebih banyak uang.
Robert mengatakab bahwa keadaannya yang sekarang adalah hasil dari menginvestasikan waktu dan upaya ke dalam proses pembelajaran pendidikan keuangan yang berlangsung seumur hidup, lalu mempraktikkan apa yang dipelajari. Tidak semua investasi seperti durian runtuh. Selalu ada pasang surut dalam prosesnya. Dan selalu ada pelajsran yang bisa dipetik dari kesalahan yang terjadi. Itulah cara kerja proses tersebut bagi kita semua.
Banyak orang menyakini bahwa utang adalah masalahnya. Masalahnya bukan utang. Masalahnya adalah kurangnya pendidikan keuangan. Utang baik akan menjadikan kita kaya dan bebas pajak, sedangkan utang buruk akan menjadikan kita miskin. Semakin banyak utang baik yang kita gunakan maka semakin banyak uang yang kita hasilkan dan semakin sedikit pajak yang kita bayarkan.
BAB 13 : SUDUT PANDANG LAIN TENTANG PAJAK.
Setiap kali pemilih menuntut pemerintah "mengenakan pajak pada orang kaya", orang miskin dan kelas menengahlah yang membayar pajak lebih banyak, bukan orang kaya. Hal itu akrena kita tidak bisa membantu orang miskin dengan menghancurkan orang kaya. Dan kita tidak bisa membantu orang secara permanen dengan melakukan bagi mereka apa yang bisa dan seharusnya mereka lakukan sendiri.
Orang kaya tidak bekerja untuk uang. Ketika orangtua berkata kepada anaknya, "Bersekolahlah dan dapatkan nilai baik supaya kau bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus", secara tidak langsung orang tua mengajari anaknya untuk menjual tenaga mereka, bekerja keras untuk uang.
Bukan berarti orang kaya tidak bekerja keras. Mereka semata bekerja keras untuk hal lain. Mereka bekerja keras untuk mendapatkan aset, yang memasukkan lebih banyak uang ke saku mereka dan memungkinkan mereka menyimpan (berkat tingkat pajak yang lebih baik) lebih banyak dari yang mereka hasilkan.
(Robert menjelaskan alur pajaknya secara sederahan di halaman 309).
Ada banyak insentif pajak di dalam aturan pajak. Pelajarannya, aturan pajak adalah insentif dan rencana stimulus bagi pengusaha yang menyediakan lapangan pekerjaan, perumahan, menggunakan modal (utang), serta menghasilkan komoditas mendasar seperti makanan dan minyak.
Robert menyarankan sebelum berinvestasi untuk insentif pajak, agar selalu mencari saran profesional dari akuntan pajak atau pengacara pajak. Kita juga bisa membaca buku "Rich Dad Advisor, Tax-Free Wealth".
Orang yang paling besar membayar pajak adalah orang yang memiliki penghasilan biasa. Semakin tinggi penghasilan mereka, semakin besar pajak yang harus dibayarkan. Hal ini terjadi karena undang-undang pajak menargetkan karyawan "berpenghasilan tinggi".
Pemerintah menawarkan tax break kepada (h. 135):
- Pemberi kerja: karena pemerintah memerlukan lebih banyak lapanagn kerja.
- Debitor : karena uang adalah utang yang baru.
- Investor properti : karena pemerintah membutuhkan lebih banyak perumahan.
- Produsen komoditas : karena kita perlu makan dan minyak.
Pembelajaran dalam bab ini adalah walaupun benar bahwa pajak bisa menjadikan sejumkah orang miskin, namun pajak juga bisa membuat orang lainnya kaya. Itu masalah sudut pandang. Orang kaya melihat pajak sebagai program insentif yang ditawarkan pemerintag kepada bisnis dan individu yang melakukan pekerjaan yang ingin atau perlu dilakukan oleh pemerintah.
BAB 14 : SUDUT PANDANG LAIN TENTANG PERKATAAN.
Konon, apa yang kita pikirkan adalah apa yang kita wujudkan. Kalau kita ingin mengubah kehidupan kita, maka kita harus mengubah perkataan kita. Alih-alih mengatakan tidak bisa, katakanlah bagaimana aku bisa melakukannya.
Ayah kaya berkata " Kalau mau kaya, luangkan waktu untuk mempelajari bahasa uang".
Masalah keuangan dimulai ketika nasihat keuangan alias taktik penjualan dirancukan dengan pendidikan keuangan. Banyak orang berpikir nasihat dan pendidikan memiliki makna yang sama, tapi sebenarnya berbeda.
- Meminta nasihat berarti "Beritahu saya apa yang harus saya lakukan".
- Mencari pendidikan berarti "Beritahu saya apa yang harus saya pelajari agar bisa mengetahui apa yang harus saya lakukan".
Perbedaan antara pendidikan dan nasihat mungkin sepertinya kecil, tapi perbedaan kecil tersebut kerapkali bisa memberikan dampak signifikan bagi kehidupan seseorang selamanya. Kalau yang diajarkan kepada kita adalah untuk menyerahkan uang kita kepada wiraniaga, kita adalah konsumen, bukan orang yang terdidik secara keuangan.
Hal yang jauh lebih buruk daripada kehilangan uang, mungkin adalah menerima pendidikan keuangan yang sangat sedikit. Ayah kaya berkata "Kalau melakukan kesalahan kalian akan belajar dari kesalahan itu. Kalau penasihat keuangan kalian melakukan kesalahan kalian tidak lebih cerdas dibandingkan hari ketika kalian menyerahkan uang kalian".
Penyebab begitu banyak orang meyakini berinvestasi itu berisiko adalah sebagian besar orang berinvestasi untuk perolehan modal. Sebagian orang dewasa tidak mengetahui perbedaan antara kata perolehan modal dan arus kas, mereka meyakini bahwa berinvestasi adalah menjual dan membeli.
Hanya ada tujuh kata dasar mengenai uang yang perlu dipelajari. Begitu menguasai ketujuh kata tersebut, kosakata keuangan kita akan berkembang, kita akan berpikir secara berbeda, dan pandangan kita atas dunia akan berubah. Ketujuh kata dasar tersebut yaitu (h. 331):
a. Penghasilan.
Ada tiga jenis penghasilan mendasar: biasa, portofolio, dan pasif.
b. Pengeluaran.
Pengeluaran berarti apapun yang mengeluarkan uang dari saku kita. Pengeluaran nomor satu bagi sebagian besar orang adalah pajak, kemudian rumah, makanan, pakaian, pendidikan, dan hiburan.
c. Aset.
Aset memasukkan uang ke saku kita. Ada empat aset dasar:
- (Bisnis) bisnis di kuadran B menuntut pengusaha mempelajari berbagai bahasa. Namun mereka cukup mempelajari bahasa penting yang mendukung kesuksesan bisnis mereka. Seperti bahasa hukum, akuntansi, teknik, pemasaran, penjualan, TI, kepemimpinan, dan lebih banyak lagi.
- (Properti) properti adalah kelas aset kedua yang paling menantang. Properti adalah tentang utang, dan utang punya bahasa sendiri. Properti membutuhkan keahlian pengelolaan properti dan keterampilan berhadapan dengan orang lain.
- (aset kertas) aset ini adalah kelas aset orang banyak. Investor amatirpun bisa masuk dengan mudah.
- (komoditas) komoditas adalah makanan utama kehidupan meliputi minyak, batubara, emas, perak, serta bahan pangan lainnya.
Sederhananya, jika kita ingin menjadi pengusaha, aset bisnis dan properti mungkin yang terbaik bagi kita. Kita akan mendapatkan pengalaman dunia nyata yang hebat dengan menjadi profeisonal di kedua aset tersebut. Kelas aset tersebut membutuhkan pendidikan keuangan, daya tahan, dan dedikasi yang sangat besar. Namun jika kita tidak ingin menjadi pengusaha maka aset kertas dan komoditas mungkin yang terbaik bagi kita.
d. Liabilitas.
Liabilitas mengeluarkan uang dari saku kita secara teratur. Biasanya libilitas berupa hipotek, cicilan mobil, pinjaman oendidikan dan utang kartu kredit.
e. Utang.
Utang bisa menjadi liabilitas dan juga bisa menjadi aset.
f. Arus Kas.
Menurut ayah kaya kata arus kas merupakan kata terpenting dalam dunia keuangan.
g. Perolehan Modal.
Perolehan modal terjadi ketika nilai suatu aset meningkat. Berinvestasi untuk perolehan modal adalah proses menjual dan membeli. Namun berinvestasi untuk arus kas adalah investasi yang akan menguntungkan kita secara teratur.
Ingat, bahwa perkataan adalah dasar kecerdasan keuangan. Ayah kaya berkata "Laporan keuangan adalah pusat dunia uang, seperti halnya matahari adalah pusat tata surya".
Kata memiliki kekuatan untuk membangun semangat orang... atau membuat mereka hancur berkeping-keping. Kata-kata bisa mengilhami dan memberdayakan, bisa menghancurkan dan menjatuhkan semangat. Kekuatan kata terletak pada sifatnya yang bebas. Dan kita punya kekuasaan untuk memilih kata yang kita gunakan.
BAB 15 : SUDUT PANDANG LAIN TENTANG TUHAN DAN UANG.
Robert berpikir Tuhan melihat apa yang kita lakukan dengan bakat dan ksrunia yang Dia berikan kepada kita, serta apakah kita menggunakannya untuk melakukan hal yang baik atau tidak. Jadi, siapa yang lebih dicintai Tuhan? Kemungkinan besar adalah mereka yang membagikan karunia mereka -- bakat, waktu, atau harta -- kepada dunia.
BAGIAN TIGA : BERI ANAK ANDA KEUNTUNGAN TAK ADIL.
Pendidikan keuangan memberikan kita tiga keuntungan tak adil dalam kehidupan:
a. Menghasilkan lebih banyak uang.
b. Menyimpan lebih banyak uang.
c. Melindungi lebih banyak uang.
Bagian ketiga buku ini berfokus pada pentingnya memberi anak kita keuntungan tak adil dalam keuangan -- dan cara melakukannya, dan Pendidikan keuangan adalah pertahanan terbaik.
BAB 16 : 10 KEUNTUNGAN TAK ADIL DARI PENDIDIKAN KEUANGAN.
Yang dimaksud dengan keuntungan tak adil adalah keuntungan kompetitif yang kita dapatkan lewat pendidikan keuangan.
a. Keuntungan Tak Adil ke-1: Kemampuan Mengubah Uang dan Kehidupan Anda.
Sebagian besar orang bekerja untuk penghasilan biasa, penghasilan yang dikenai pajak tertinggi. Dibutuhkan kecerdasan keuangan untuk mengubah penghasilan biasa menjadi penghasilan portofolio dan pasif.
Kenapa mengetahui cara mengubah penghasilan kita itu penting? Karena uang tak lagi didukung oleh emas. Saat ini, bank-bank sentral di seluruh dunia mencetak triliunan dolar, yang berarti nilai uang kita semakin berkurang saja.
b. Keuntungan Tak Adil ke-2 : Kemampuan Bersikap Lebih Murah Hati.
Alasan utama ada begitu banyak ketamakan di dunia bisa ditemukan di Horearki Kebutuhan Maslow, pada level kedua yaitu karena keamanan (gambar h. 181). Selama seseorang tidak merasa aman secara keuangan atau tak pasti, dia akan merasa membutuhkan, yang kerapkali menuntun mereka ke arah ketamakan.
Banyak orang berkata "Saya akan berderma ketika punya uang". Alasan mereka tidak punya uang adalah karena mereka tidak berderma.
c. Keuntungan Tak Adil ke-3 : Pajak yang Lebih Rendah.
Kalau kita melakukan apa yang pemerintah ingin lakukan atau mendukung perekonomian dan membantu pemerintah, pemerintah akan menawarkan insentif pajak atau stimulus pajak. Pemerintah menyediakan insentif pajak bagi mereka yang menyediakan perumahan, lapangan kerja, memanfaatkan utang, dan bagi orang yang menghasilkan komoditas yang berupa produk ataupun jasa.
d. Keuntungan Tak Adil ke-4 : Menggunakan Utang untuk Menjadi Makin Kaya.
Karena utang adalah uang yang baru, pendidikan keuangan akan mengajari cara menjadi kaya menggunakan utang. Mereka tidak harus menjalani kehidupan dengan berkata "Aku tak sanggup" atau "Aku tidak punya uang".
e. Keuntungan Tak Adil ke-5 : Memperbesar Kemampuan Anda.
Menurut Robert, hidup di bawah kemampuan membunuh semangat kita. Tanpa pendidikan keuangan, sedikit orang yang berpikir bahwa menggunakan utang untuk mendapatkan aset yang memiliki arus kas bisa memperbesar kemampuan kita.
Cara memperbesar kemampuan adalah dengan melakukan pembelian aset untuk membiayai liabilitas yang kita punya. Misalnya ketika kita menginginkan sebuah mobil, maka milikilah aset terlebih dahulu untuk membeli dan membiayai perawatan mobil tersebut. Dengan kata lain, liabilitas pun bisa membuat kita makin kaya kalau kita membeli aset yang membayar liabilitas kita.
d. Keuntungan Tak Adil ke-6 : Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anda.
Salah satu indikasi kecerdasan emosional yang tinggi adalah kepuasan yang tertunda. Salah satu alasan ada begitu banyak orang yang berjuang secara keuangan adalah mereka tidak bisa menunda kepuasan. Sebagian besar orang akan langsung membeli mobil tanpa terlebih dahulu membeli aset untuk membiayai mobil tersebut.
e. Keuntungan Tak Adil ke-7 : Memahami Jalan Berbeda Menuju Kekayaan.
Ada banyak jalan menuju kekayaan. Kemungkinan menjadi kaya atau jutawan mampu mengilhami kita untuk belajar dan berusaha meraih mimpi kita. Impian itu penting karena, seperti ayah kaya berkata "Kegeniusanmu ditemukan dalam impianmu". Artinya kalau kita memantik impian kita, maka kegeniusan kita akan muncul.
f. Keuntungan Tak Adil ke-8 : Melindungi Aset Anda.
Banyak orang dengan bangga berkata "Rumahku atau mobilku ada atas namaku". Itu dinamakan kebanggaan kepemilikan. Orang kaya menggunakan entitas legal untuk melindungi diri dari dua jenis predator:
- Pemerintah (pajak)
- Orang (tuntutan hukum)
Tanpa entitas untuk melindungi kita, kita akan membayar pajak makin lama makin tinggi. Kalau kita ingin kaya kita harus belajar cara melindungi aset kita sebelum kita kaya. Seperti kata pepatah "Anda tidak bisa membeli asuransi kecelakaan setelah mengalami kecelakaan".
g. Keuntungan Tak Adil ke-9 : Pensiun Dini.
h. Keuntungan Tak Adil ke-10 : Menggunakan Hukum Kompensasi.
Hukum kompensasi adalah semakin pintar dan kompeten kita, semakin banyak yang kita dapatkan. Orang sukses tahu semakin banyak mereka memberi, semakin banyak mereka menerima.
Keterampilan utama yang Robert pelajari dari ayah kaya adalah keterampilan di kuadran B dan I. Keterampilan tersebut meliputi:
- Tahu cara memperbesar modal.
- Tahu cara memimpin orang.
- Tahu cara merancang bisnis.
- Tahu cara menggunakan utang untuk menghasilkan lebih banyak uang.
Keteranpilan kepemimpinan itu penting bagi seorang pengusaha. Untuk menjadi pemimpin yang baik, kita harus menjadi pengikut yang baik.
BAGIAN EMPAT : SEKOLAH PASCASARJANA BAGI KAPITALISME.
Impian banyak pengusaha adalah memulai bisnis dan membuatnya "go public". Menjadikannya go public berarti menjual saham bisnis itu lewat penawaran saham ke masyarakat umum. Bagi banyak pengusaha, menjual saham perusahaan ke masyarakat umum adalah kelulusan mereka dari sekolah pascasarjana.
Memulai bisnus dan menjualnya ke masyarakat umum adalah satu cara untuk mencetak uang sendiri. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mencetak uang sendiri, mulai dari yang sangat sederhana hingga yang rumit. Orang hanya dibatasi oleh imajinasinya.
Bagian keempat buku ini, berfokus pada bagaimana pendidikan keuangan bisa mangajari kita menjadi "The Fed", untuk mencetak uang sendiri, membayar pajak lebih rendah, melakukan lebih banyak kebaikan, bersikap lebih murah hati, dan melindungi diri dan keluarga dari inflasi yang terus meningkat, pajak yang makin tinggi, dan kemiskinan yang makin besar dalam prahara keuangan yang membayangi.
BAB 17 : MENJADI THE FED.
The Fed adalah Federal Reserve Bank Amerika Serikat. Seperti dikatakan ayah kaya "Cara terbaik untuk membantu orang miskin adalah dengan tidak menjadi salah satu di antara mereka. Semakin kau berusaha membantu orang miskin, semakin banyak orang miskin yang tercipta".
Alih-alih mencetak semakin banyak uang seperti yang dilakukan oleh banyak pemerintah, ayah kaya percaya pada mengajari orang memancing - untuk mencetak uang mereka sendiri. Intinya, tidak punya uang menjadikan kita lebih kreatif dalam mencari cara untuk mencetak uang sendiri. Karena konon kemiskinan menuntun pada kreativitas.
BAB 18 : BAGAIMANA SAYA MENCETAK UANG SENDIRI.
Seperti kata pepatah "Dua kepala lebih baik dari pada satu". Kalau kita ingin belajar mencetak uang sendiri, lebih banyak pikiran lebih baik daripada satu. Kolaborasi adalah cara terbaik untuk belajar. Itulah sebabnya Robert mengelilingi diri dengan tim berisikan para penasihat yang cerdas dan berpengalaman.
Mencetak uang sendiri atau menjadi The Fed membutuhkan proses yang panjang dan tidak sederhana, kita harus melakukannya bulan demi bulan dan tahun demi tahun, entah kita bekerja atau tidak. Terdapat langkah-langkah tertentu yang bisa diambil seseorang untuk meningkatkan status keuangannya(h. 408):
- Menjadi pengusaha (memiliki usaha sendiri).
- Membangun tim penasihat, pengacara, akuntan, dan para pengusaha lain.
- Memahami cara menggunakan utang.
- Memahami hukum pajak.
- Membangun emosional yang tinggi.
- Menetapkan standar yang tinggi untuk hukum, etika, dan karakter moral serta praktik.
- Menjadi investor properti.
- Menjadi investor komoditas.
- Mengabdikan waktu untuk pendidikan keuangan dan menerapkan apa yang kita pelajari.
- Membangun keterampilan komunikasi dan keterampilan menghadapi orang yang kuat.
Point penting untuk kita ingat sebelum menjadi The Fed:
a. Tiga Jenis Penghasilan.
Ada tiga jenis penghasilan sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, yaitu: penghasilan biasa, penghasilan portofolio, dan penghasilan pasif. Kesuksesan dalam menjadi The Fed membutuhkab pengetahuan yang dipraktikkan seputar tiga jenis penghasilan itu.
b. Empat Jenis Uang.
Dalam proses menjadi The Fed, penting untuk pertama-tama memahami sejarah uang dan empat jenis uang berbeda. Jenis uang serta sejarahnya tersebut yaitu (h. 411):
- Uang Komoditas.
Ribuan tahun yang lalu, jenis uanh yang pertama ada adalah komoditas, yaitu dengan emas, perak, gatam, ternak, dan lain sebagainya. Ketika komoditas digunakan sebagai uang, "barter" adalah kata yang menjelaskan proses pertukaran.
- Uang cadangan.
Ini merupakan uanh jenis kedua. Ketika ada orang yang bepergian jauh, biasanya orang tersebut menitipkan hartanya yang berupa emas atau hewan ternak kepada bankir atau seseorang yang dipercaya dalam hal simpan-menyimpan. Orang yang dipercaya itu mengeluarkan catatan penyimpanan yang nantinya akan digunakan orang yang menitipkan untuk membayar pembeliannya dengan catatan tersebut. Dan itu disebut uang cadangan.
- Uang cadangan perbankan.
Bankir yang dipercaya bisa menyimpan barang-barang orang, menyadari bahwa yang dibutuhkan orang ketika bepergian adalah catatan benda berharganya dari bankir. Hal itu karena lebih praktis untuk dibawa saat bepergian. Kemudian bankir mendapst ilham dan mulai meminjamkan catatan atau nota cadangan perbankan. Dengan perkenalan pada uang cadangan perbankan, bank mulai mencetak uang.
-Uang fiat.
Ketika emas tidak lagi menjadi stabdart uang, maka uang menjadi uang fiat. Uang fiat adalah uang yang dinyatakan oleh pemerintah sebagai uang. Dengan dicetaknya uang fiat, akan ada dua hal yang terjadi, yaitu:
● pajak naik dan
● inflasi meningkat.
Mencetak uang pada dasarnya adalah mengenakan pajak ganda pada orang miskin dan menengah, karena orang kaya tidak bekerja untuk mendapatkan uang fiat, tapi orang miskin melakukannya.
Robert menceritakan bahwa proses menjadi The Fed tidaklah mudah. Banyak kegagalan yang harus ia lalui. Walaupun ia tahu setiap kegagalan menjadikannya makin pintar, namun rasa sakit akibat gagal itu sangatlah besar. Itulah sebabnya menurutnya bahwa kecerdasan emosional dan pendidikan spiritual sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Beriut yang dilakukan Robert untuk menjadi The Fed (h. 415):
● Mencetak uang fiat sendiri.
● Berinvestasi di properti menggunakan uang cadanga perbankan.
● Mengubah arus kas menjadi uang komoditas.
Robert mengatakan "Satu hal yang menjadi sangat jelas saat saya bertambah tua: Dalam gambaran besar, kehidupan bukanlah tentang nilai. Kehidupan adalah tentang apa yang anda pilih untuk pelajari".
Ayah Miskin Robert meyakini bahwa mengetahui jawaban yang benar itu sudah cukup. Baginya bahwa Columbus menemukan Amerika pada tahun 1942 sudah cukup. Namun bagi Ayah Kaya Robert, meyakini pengetahuan adalah tindakan, apa yang kita tahu bisa kita lakukan. Ayah kaya lebih memilih menjadi Columbus daripada mengingat tanggal dia berlayar.
PEMIKIRAN AKHIR.
Robert meyakini bahwa pendidikan adalah proses seumur hidup, bukannya nilai di akhir semester, dan bahwa belajar dari kesalahan kita merupakan cara kita dirancang untuk belajar.
Begitu banyak anak meninggalkan sekolah dengah hanya melihat dunia dari sudut pandang benar atau salah, hitam atau putih. Banyak yang meyakini hanya ada satu jawaban yang benar dalam ujian kehidupan. Padahal kenyataanya, kehidupan itu ujian pilihan ganda, ujian yang menungkinkan setiap jawabannya benar.
Itu juga berarti orang yang hidup dalam dunia benar atau salah, hitam atau putih mungkin berpendidikan tinggi, tapi kurang cerdas.
Terima kasih telah menbaca dan semoga bermanfaat.
11-06-2021.



Komentar
Posting Komentar